Perkembangan Kota Palu pada dekade ini sangat luar biasa terutama yang terkait dengan ekonomi dan perekonomian. Hal ini tidak lepas dari peran media massa yang begitu intensif dalam menyiarkan tentang progresifitas moneter di Palu yang semakin bertumbuh.
Karena kontribusi ini, wajar kalau masyarakat selalu menantikan berita-berita ekonomi dan bisnis yang terkait dengan ibu kota di Sulawesi Tengah ini. Semua dibutuhkan untuk membaca peluang usaha yang menguntungkan baik untuk saat ini maupun di masa depan.
Berita atau informasi seputar ekonomi yang bergerak di Kota Palu sempat didokumentasikan oleh awak media. Sedangkan beberapa di antaranya akan di-list di bawah yang merupakan informasi-informasi ekonomi yang hits saat diberitakan. Ini informasi yang dimaksud:
1. Walkot Palu Kukuhkan Asosiasi Pengusaha Tambang
Wali Kota Palu telah mengukuhkan kepengurusan Asosiasi Pengusaha Tambang yang disingkat Aspeta. Dalam pelantikan tersebut ada 13 orang yang dinyatakan sah sebagai pengurus asosiasi dan diharuskan membantu pertumbuhan ekonomi di Palu.
Paling tidak dengan disahkannya pengurus Aspeta, maka ke depan akan terlahir kerjasama yang sinergis antara pihak swasta, masyarakat dan pemerintah setempat dalam memajukan usaha di Palu. Termasuk membantu memajukan pembangunan yang sedang digalakkan.
Aspeta sendiri adalah asosiasi pengusaha tambang yang memiliki jejak digital serius dalam memajukan iklim pertambangan di Kota Palu. Ini terlihat pasca pelantikan yang mana jajaran kepengurusan langsung melakukan koordinasi untuk menentukan kebijakan ke depan.
2. Palu Sasar Peningkatan Ekonomi dari Destinasi Wisata
Beberapa saat yang lalu, Wali Kota Palu menyampaikan kalau daerah kekuasannya harus menjadi kota destinasi yang menarik. Paling tidak menjadi tempat wisata yang memiliki daya tarik yang tinggi utamanya bagi para turis manca negara.
Alasannya sederhana yaitu karena beliau menginginkan pesona wisata tersebut bisa membantu meningkatkan standar perekonomian masyarakat Kota Palu dan daerah. Apalagi untuk mengharapkan dari aset SDA yang lain seperti pertanian, Palu tidak memiliki kans besar.
Oleh sebab itu, peningkatan fasilitas layanan pariwisata perlu digalakkan. Termasuk mendesain destinasi menjadi satu lokasi yang paling nyaman, bersih, asri dan aman bagi pengunjung yang datang.
Baca juga: Berikut Ini Jenis Baju Batik Modern untuk Kaum Perempuan
3. Harga Sapi Kurban di Kota Palu Menurun Drastis
Berita terkait ekonomi yang juga sempat viral beberapa saat yang lalu di Kota Palu adalah kabar tentang menurunnya harga sapi kurban pasca Covid 19. Padahal, di waktu-waktu sebelumnya harga sapi justru stabil malah ada peningkatan yang signifikan.
Dari informasi yang beredar, penurunan harga sapi kurban mencapai selisih Rp2.000.000 per-ekor. Yang mana pada harga sebelumnya sapi kurban bisa dijual Rp15.000.000 sedangkan pada perkembangan terakhir justru harga sapi anjlok menjadi Rp13.000.000.
Ironisnya penurunan harga sapi kurban tersebut tidak berpengaruh pada harga daging sapi segar di pasaran. Justru harga daging meningkat dari yang awalnya Rp110.000 per kg menjadi Rp120.000 per kg.
4. Palu Membutuhkan Pusat Ekonomi Baru
Pasca di Kota Palu dihantam gempa dan tsunami, maka muncul analisis soal kerawanan perekonomian di kota ini. Maka dari itu, muncul selentingan kabar kalau Palu membutuhkan kawasan baru yang akan menjadi pusat ekonomi berbasis ekologi atau lingkungan.
Sedangkan kawasan yang menjadi bidikan adalah Bukit Salena yang terletak di Kecamatan Buluri. Pasalnya, dari denah lokasi dan kontur, daerah perbukitan inilah yang sangat cocok dijadikan wisata ecoturism demi tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Kelebihan Bukit Salena adalah memiliki panorama alam yang menarik termasuk pengunjung bisa menikmati pemandangan Teluk Palu secara langsung dari ketinggian. Bahkan, di sini sudah ada beberapa spot pijak untuk olahraga paralayang yang mulai viral di Indonesia.
5. Demi Percepat Pembangunan Kota Palu, Rp1M Per Kelurahan harus Dikucurkan
Asumsi pemberian Rp1M ke setiap kelurahan di Kota Palu disampaikan oleh salah satu politikus Partai Nasdem. Menurutnya, program ini harus diluncurkan semata untuk membantu meningkatkan pembangunan daerah dan ekonomi masyarakat.
Dia juga menyampaikan kalau pihak pemangku kebijakan harus merealisasikan program tersebut dengan cepat dan mudah. Termasuk dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang memang membutuhkan dana demi usaha mikro mereka.
Ungkapan yang disampaikan pada saat kampanye politik ini dianggapnya telah melalui kajian yang serius di kalangan internal partai Nasdem. Termasuk menyatakan kalau memberikan anggaran Rp1M ke setiap kelurahan di Kota Palu adalah tindakan yang tepat.
6. Pasca Covid, Permintaan Beras di Kota Palu Meningkat
Pasca terjadinya pandemi corona yang melanda Indonesia, maka masyarakat Kota Palu pun terkena imbasnya. Bahkan tersiar kabar kalau permintaan beras di kota ini meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sekalipun demikian peningkatan permintaan beras di Palu tidak memengaruhi harga bahan pokok tersebut di pasaran. Justru harga beras di pasar relatif lebih stabil dan masih dalam batas bisa dikendalikan.
Sekalipun permintaan beras meningkat, tidak ada kekhawatiran masyarakat akan kehilangan beras di pasar. Bahkan stok cukup berlimpah karena pedagang tidak hanya memasok dari dalam kota saja melainkan juga dari provinsi lain seperti Sulsel dan Sulbar.
Itulah berita viral yang sempat hits di Kota Palu yang terkait dengan ekonomi dan perekonomian. Semoga narasi informatif ini bisa menjadi tambahan nutrisi pengetahuan untuk Anda.