Dunia otomotif memang tak ada matinya, baik sepeda motor maupun mobil. Oleh karena itu, keberadaan bengkel merupakan salah satu bisnis yang dapat dipastikan berumur panjang. Namun, pastikan sudah memahami cara teknis setup bengkel.
Keberhasilan sebuah bengkel tidak terlepas dari tenaga kerja dan pelayanan yang tersedia. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dengan baik, sebelum mendirikan bengkel. Selain lokasi dan pangsa pasar, pastikan sudah memikirkan sistem yang akan diterapkan.
Cara Teknis Jasa Setup Bengkel
Membangun bengkel ideal adalah salah satu cara untuk meningkatkan omzet penjualan jasa. Kenapa demikian? Sebab, keberadaannya menjamin pelayanan, keamanan, kualitas, serta kenyamanan.
Tak hanya bagi pelanggan, tetapi juga para pekerja dan pemilik tentunya. Untuk mewujudkan bengkel yang ideal, carilah jasa setup bengkel yang terpercaya. Lakukan penelusuran yang matang, lalu pahami cara teknis setup bengkel berikut:
1. Perencanaan
Cara teknis setup bengkel yang pertama adalah melakukan perencanaan. Tahapan ini dilakukan bersama antara pemilik dan penyedia jasa setup. Di dalam dunia konstruksi, proses tersebut hampir sama dengan konsultasi, yaitu duduk bersama untuk bermusyawarah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam proses perencanaan, seperti denah bangunan, ukuran, posisi, ruang yang diinginkan, dan lain-lain. Hal ini akan memudahkan kedua belah pihak untuk menyusun dan mengatur “daleman” bengkel.
Dalam hal ini, pastikan menjalin kerjasama dengan jasa setup bengkel yang profesional. Sebab, mereka pasti memiliki tenaga kerja dengan kemampuan berbeda. Misal, untuk proses perencanaan ini, maka dibutuhkan orang yang memahami tentang layout peralatan.
Lay out atau tata letak ruangan berhubungan dengan dunia desain grafis, jadi kemungkinan mekanik biasa tidak dapat melakukannya. Sementara itu, ada keuntungan lain dengan menggunakan jasa setup bengkel, yaitu mengatur lingkungan kerja dengan cara:
- Efisiensi pengaturan tempat kerja untuk meningkatkan produktivitas.
- Tata letak ruangan yang luas dan teratur untuk meningkatkan kenyamanan dan menghemat waktu kerja.
- Mengedepankan kualitas untuk meningkatkan keamanan di lingkungan kerja, baik bagi pekerja maupun pelanggan bengkel.
- Pengefektifan ruangan dan peralatan untuk meningkatkan penghematan.
2. Survei
Cara teknis dari setup bengkel yang kedua adalah melakukan survei ke lokasi. Tahapan ini diperlukan untuk menyesuaikan gambaran dasar yang disepakati saat perencanaan dengan kenyataan. Tujuannya yaitu meminimalisir kemungkinan salah denah atau ukuran.
Jasa setup bengkel tidak akan memberikan masukan mengenai lokasi bengkel, karena mereka hanya mengurus isiannya saja. Oleh karena itu, pastikan sudah melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membangun bengkel.
Namun, untuk urusan kebutuhan akan peralatan, pemilik dapat menyerahkan tugas tersebut sepenuhnya. Pemilik hanya perlu menyebutkan kriteria atau range harga yang diinginkan, untuk selanjutnya biarkan mereka yang bekerja.
3. Pengerjaan
Cara teknis setup bengkel yang ketiga adalah pengerjaan. Tahap ini merupakan langkah inti dalam proses pembangunan bengkel. Jangan lupa, sebelum memulai kerjasama buatlah perjanjian kerja terlebih dahulu mengenai semua ketentuan yang diinginkan.
Jangan sampai ada kesalahan teknis, tetapi pihak pemilik bengkel tidak dapat mengajukan komplain atau masa garansi. Proses pengerjaan ini biasanya terbagi lagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
- Pertama, memvisualkan gambaran denah.
Dalam cara teknis setup bengkel ini, mereka akan mulai mengukur setiap ruangan sesuai dengan perencanaan. Misal, mengukur tempat untuk sistem pembuangan gas, meja kasir, meja komputer, tempat servis, letak bikelift, dan lain-lain.
- Kedua, mulai menata ruangan dan pemasangan penunjang kerja.
Dalam tahap ini, pihak penyedia jasa setup bengkel akan mulai untuk mendatangkan perlengkapan dasar yang dibutuhkan. Misal, pipa untuk saluran kompresor, pembuangan gas, lubang stop kontak, dan lain-lain.
- Ketiga, pemasangan alat besar.
Dalam tahap ini, alat-alat besar pada bengkel akan mulai dipasang. Misal, kompresor, bikelift, meja untuk kasir, lemari penyimpanan, kursi tunggu, dan lain-lain. Pastikan pemilik untuk berada di lokasi saat pemasangan, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
- Keempat, pengadaan barang.
Tahap terakhir dari cara teknis penggunaan setup bengkel adalah mengadakan barang-barang lain yang diperlukan. Beberapa di antaranya, yaitu kunci-kunci, obeng, tang, komputer, dan lain-lain.
4. Uji Coba dan Evaluasi
Cara teknis setup bengkel yang berikutnya adalah evaluasi kerja. Dalam proses ini mereka akan melakukan penyettingan peralatan, serta menguji coba kelayakannya. Mulailah untuk melibatkan calon mekanik bengkel tersebut.
Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa pengaturan alat-alat tersebut memang layak dan akan memudahkan mereka untuk bekerja. Oleh karena itu, pastikan pemilik sudah mencari tenaga kerja yang andal, agar setiap tempat di bengkel memang sudah ideal.
Jika proses penyettingan dan evaluasi selesai, maka berakhirlah kontrak kerja sama antara pemilik bengkel dengan jasa setup. Kecuali jika suatu hari terjadi kerusakan atau error akibat kesalahan pemasangan, maka pemilik dapat menghubungi penyedia jasa setup kembali.
Demikian panduan mengenai 4 cara teknis setup bengkel yang akan dijalani. Berbekal sedikit pengetahuan tersebut, pemilik dapat melakukan pengawasan terhadap kinerja jasa setup bengkel. Oleh karena itu, ikuti alurnya dengan baik untuk mewujudkan mimpi bersama.